
PSSI Djohar menambah runyam masalah sepakbola Indonesia. Kali ini lewat surat kepada Federasi Sepakbola Malaysia (FAM). Surat itu ditandatangani Sekjen PSSI Halim Mahfudz.
Dalam surat itu, PSSI Djohar menyebut 32 klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama (DU) yang berkompetisi di bawah payung PT Liga Indonesia (LI) ilegal. Alasan yang dipakai, mereka dalam posisi disanksi PSSI Djohar karena keikutsertaannya di kompetisi yang dijalani PSSI La Nyalla Mattalitti.
Tentu, surat itu bikin FAM bingung. Sebab, sepengetahuan FAM, nota kesepahaman (MoU) PSSI yang ditegaskan dalam rapat II Joint Committee (JC) PSSI menyebutkan keberadaan ISL sudah diakui sebagai kompetisi sepakbola profesional Indonesia.
Tak mau salah langkah, FAM berkomunikasi dengan AFC. Hasilnya jelas dan tegas: AFC lewat Sekjen Alex Soosay bakal minta klarifikasi PSSI Djohar terkait surat itu.
"AFC akan minta klarifikasi PSSI Djohar soal surat itu," terang Azzudin Ahmad, Sekjen FAM.
Dengan kondisi itu, seperti dilansir The Star terbitan Malaysia, Mohd Safee Sali yang bermain di salah 1 klub ISL diizinkan FAM membela timnas Malaysia.
"Safee bisa kembali berlatih dan bermain buat timnas Malaysia," tegas Azzudin.
Keputusan itu pun diakui Safee. Safee mengaku memang mulai berlatih dan bisa kembali bermain di timnas Malaysia tanpa takut FAM diganjar sanksi FIFA karena melanggar Statuta FIFA pasal 81. Statuta FIFA pasal 81 itu berisi larangan kepada anggota FIFA berhubungan dengan pihak yang bukan anggota FIFA atau tengah bermasalah.
"Ya, saya sudah bisa kembali ke timnas Malaysia," ujar Safee.
Semua itu jadi fakta terbaru yang mempertegas betapa Djohar dkk tidak becus mengurus sepakbola Indonesia. Tak heran juga jika selama ia memimpin PSSI peringkat Indonesia di FIFA melorot ke urutan 170. Itu posisi terburuk sepanjang sejarah sepakbola Indonesia.
(sportiplus).