Laga Play Off Penuh Kontroversi Di Jakabaring Palembang
Pertandingan penentuan siapa yang berhak ikut Indonesia Super Liga musim 2010/2011 itu berjalan ketat. Pelita Jaya yang masih diperkuat duet penyerang Redouane Barkoui dan I Made Adi Wirahadi ternyata belum mampu menyulitkan lini belakang Persiram Raja Ampat yang dikawal ketat termasuk oleh bek muda, Rahmat Latief. Hingga dua babak perpanjangan waktu selesai, kedua tim masih belum mampu mencetak satu gol pun sehingga pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti.
Pelita Jaya membuktikan keunggulannya dalam adu penalti, setelah empat eksekutornya yaitu Barkoui, Basri Badussalam, Jajang Mulyana dan Ardan Aras, menjebol gawang Persiram Raja Ampat yang dikawal Joice Sorongan. Ada pun Persiram Raja Ampat hanya mampu melesakkan dua gol ke gawang Pelita Jaya melalui tendangan Titus Bonai dan Gideon Way.
Di luar keberhasilan Pelita Jaya yang menang untuk bertahan di Liga Super, playoff ini masih diwarnai kontroversi tentang Persebaya Surabaya yang divonis kalah 0-3 setelah tak hadir dalam laga ulangan melawan Persik Kediri dua hari sebelumnya. Persebaya Surabaya meradang karena merasa dicurangi karena Persik Kediri sudah menyatakan tak sanggup menyelenggarakan pertandingan itu setelah polisi tak mau memberikan ijin untuk keamanan.
Persebaya Surabaya pun melapor ke Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia mengenai insiden yang menyebabkan mereka divonis kalah. Padahal jika Persik Kediri yang divonis kalah karena gagal menyelenggarakan pertandingan, Persebaya masih memiliki kesempatan untuk bertanding melawan Persiram Raja Ampat di playoff karena mereka unggul selisih gol ketimbang Pelita Jaya.
(GABRIEL WAHYU TITIYOGA/tempointeraktif.com)
LIHAT JUGA :
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS
PELUANG USAHA :