Persiwa-mania.blogspot.com, Salah satu pemain yang layak disebut sebagai bintang dalam pertandingan antara Persiwa Wamena kontra Arema Indonesia kemarin lusa adalah Galih Firmansyah. Tak bisa dipungkiri, kontribusi penjaga gawang berusia 24 tahun ini begitu sangat berarti sepanjang jalannya laga. Dia pula lah yang mengamankan jala timnya sehingga susah dibobol oleh para penyerang Arema Indonesia yang malam itu bertekad melumat gawang lawan.
Praktis, hanya gol via tendangan penalti M Fachrudin saja yang bisa bersarang ke gawang yang dijaga kiper bernomor punggung 20 tersebut. Berkali-kali penyerang Arema Indonesia lainnya, seperti Dendi Santoso, Sunarto, dan T.A. Musafri dibuat frustasi dalam usaha mencetak gol.
Tak pelak aksi Galih pun menuai pujian baik dari rekan satu tim maupun pihak lawan. Sejumlah Aremania yang menonton langsung di stadion bahkan tak sungkan memuji aksi kiper asal Pagelaran, Kabupaten Malang itu.
“Wah, kipernya Persiwa bagus banget,” seloroh Ari, Aremania asal Lawang yang kemarin menonton bersama beberapa rekannya di tribun VIP.
Disinggung soal penampilannya yang menawan, Galih menanggapinya dengan ekspresi datar. Ia menolak dikatakan sebagai bintang lapangan di pertandingan tersebut.
“Ah, biasa saja. Saya cuma berusaha bermain maksimal. Kebetulan saya sudah mempelajari karakter para penyerang Arema. Pelatih kiper juga memberi masukan sebelum pertandingan,” ujar Galih tanpa bermaksud sombong.
Mantan kiper Metro FC Malang ini bisa dibilang cukup sukses mengatasi berbagai tekanan sepanjang laga berlangsung. Selain menghadapi serangan membahayakan bertubi-tubi yang menghujami gawangnya, ia juga harus melawan tekanan psikis yang datang dari suporter tuan rumah.
“Faktor suporter tidak bikin beban. Saya justru tambah bersemangat untuk tampil sebagus mungkin. Apalagi main di Malang,” tandas Galih yang memang asli Malang.
Meski begitu, profesionalitas Galih terlihat hingga akhir laga. Pengidola Andrea Pirlo ini bisa menunjukkan kelasnya sebagai kiper muda berkualitas tanpa mempedulikan betapa hebatnya tekanan mental dari kubu lawan.
“Saya memang orang Malang. Tapi sebagai pemain bola kan harus profesional. Saya bermain sebaik mungkin bagi tim yang saya bela,” tutur kiper yang juga sempat menjadi bagian skuad Arema Indonesia kala masih ditukangi Benny Dollo beberapa tahun silam.
Kini, alumnus SMAN 1 Gondanglegi ini hanya fokus memberikan yang terbaik bagi Persiwa Wamena. Dia ingin membukukan prestasi terbaik selama tenaganya masih diharapkan sebagai penjaga gawang utama tim berjuluk Laskar Baliem Valley tersebut. Terlebih, Persiwa Wamena saat ini masih harus melanjutkan kiprah mereka di babak Final Inter Island Cup (IIC) 2010 yang bakal dihelat di Palembang 5 September 2010 mendatang. (mg1/jon/malangpost)
LIHAT JUGA :
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA INGGRIS 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA ITALIA 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA SPANYOL 2010-2011
» JADWAL dan KLASEMEN LIGA JERMAN 2010-2011
PELUANG USAHA :