Namun dalam surat balasannya (02/02) FIFA menolak usulan tersebut dan menegaskan jika kerangka acuan yang telah di buat untuk Komite Ad-hoc Reformasi PSSI, sudah tak dapat diubah lagi.
“Kerangka acuan komite telah resmi disetujui oleh Komite Eksekutif FIFA pada rapat 2 dan 3 Desember 2015. Keputusan ini seperti kerangka acuan komite yang telah dikomunikasikan kepada anda dalam surat tertanggal 4 Desember 2015,” tulis surat FIFA, yang ditandatangani acting sekjen FIFA Markus Kattner itu kepada Menpora, Imam Nahrawi.
FIFA juga menganggap bahwa referensi hasil dari kunjungan tingkat tinggi gabungan FIFA dan AFC ke Indonesia pada 2 dan 3 November 2015 lalu, tidak dapat diubah lagi pada tahap ini. Lebih lanjut, dalam surat itu FIFA kembali mengajak Pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam Komite Ad-hoc Reformasi PSSI.
“Kami sangat berharap bahwa pemerintah anda sebagai pemangku kepentingan utama bergabung dengan komite, sebagai upaya untuk mengatasi tantangan sepakbola Indonesia dan menatap pencabutan suspensi PSSI dengan mencalonkan satu perwakilan di komite,” tegas FIFA.
Sementara itu, Ketua Komite Ad-hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar juga mengajak pemerintah untuk segera bergabung dalam komite yang dipimpinnya itu. Dia berharap perwakilan pemerintah bisa bergabung sebelum Kongres Luar Biasa FIFA pada 26 Februari nanti.
“Kalau seandainya tidak ada perubahan sampai KLB FIFA, ini akan di bahas dalam sidang Exco FIFA yang nantinya akan di bawa ke Kongres. Jika keputusannya ditetapkan di kongres itu, pencabutannya juga kembali harus melalui kongres, paling tidak satu tahun kemudian,” kata Agum, seperti dilansir Goal.com.